Taliban Melarang Utusan HAM PBB Masuk Afganistan, Takut Tebarkan Propaganda
infointernasional - Taliban udah larang Pelapor Privat Dewan HAM PBB untuk Afganistan Richard Bennett masuk Afganistan dengan mendakwanya sebarkan propaganda, seperti disebutkan jubir pemerintahan kepada aliran info lokal Tolo News pada Rabu, 21 Agustus 2024. Bennett dipilih oleh Dewan HAM PBB pada 2022 untuk mengawasi keadaan HAM di Afganistan sesudah pergerakan Taliban ambil alih pemerintahan negara itu pada 2021.
Zabihullah Mujahid, jubir Taliban, mengatakan keputusan untuk menetapkan larangan perjalanan pada Bennett asal dari pendapat penebaran propaganda pada Afganistan. Mujahid mendakwa Bennett salah mendeskripsikan realistis di atas lapangan di Afganistan pada warga internasional, memberi apa yang disebut selaku "informasi yang tidak tepat dan menjerumuskan".
Perjalanan Bennett ke Afganistan tidak boleh karena dia diberikan tugas untuk sebarkan propaganda di Afganistan. Dia bukanlah orang yang kami yakin. Dia tidak ada di dalam Afganistan, dan dia tak lagi dibolehkan untuk ada kesini. Dia biasa melebih-lebihkan kasus kecil dan menebarkannya,
Dalam andilnya selaku pelapor privat, Bennett udah secara konstan mempersoalkan pelanggaran HAM di Afganistan dalam beberapa laporannya. Dia bertempat di luar Afganistan, namun udah bertandang sekian kali untuk menelaah keadaan di situ. Bennett mengucapkan perbuatan Taliban pada wanita dan anak wanita bisa dipandang sebagai kejahatan pada kemanusiaan.
Taliban dengan ideologi nasionalisme Pashtun, larang sejumlah besar anak wanita berumur di atas 12 tahun menuntut pengetahuan di sekolah dan universitas; larang wanita masuk taman; dan kerapkali hentikan wanita yang lakukan perjalanan jarak jauh tiada wali laki laki.
Taliban kuasai sejumlah besar Afganistan dari 1996 sampai 2001, sebelumnya dijatuhkan oleh agresi Amerika Serikat susul dakwaan pergerakan Islam itu membuat perlindungan pimpinan al-Qaeda, Osama Bin Laden. Washington mendakwa Bin Laden mendalangi gempuran 11 September 2011 pada menara kembar World Trade Center di New York City.
Taliban merampas lagi Kabul pada Agustus 2021 sesudah pasukan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya keluar. Tapi, berlalu 3 tahun kekuasaannya, Taliban belumlah sempat dianggap dengan cara sah oleh pemerintahan asing manapun.
Sekian banyak negara terhitung Amerika Serikat mengucapkan jalan ketujuan pernyataan bakal berhenti waktu Taliban belum mengganti arahnya terkait hak-hak wanita. Mujahid awal mulanya mengucapkan Taliban memuliakan hak-hak wanita sesuai interpretasinya pada hukum Islam dan tradisi istiadat di tempat.
Baca Juga : Lokal Gaming
PBB udah mengusahakan mendapatkan pendekatan internasional yang pas untuk tangani Taliban. Pada Juni 2024, beberapa petinggi tinggi PBB dan wakil dari 25 negara berbicara dengan Taliban di Qatar. Di situ, Taliban mendapatkan kritikan dari beberapa kelompok hak asasi manusia karena tidak melibatkan wanita dan perwakilan warga sipil dalam tatap muka itu.
Visi PBB di Afganistan tetap bekerja dari Kabul untuk mengawasi dan memberikan laporan rumor HAM.
0 Komentar